RMOLSumsel. Sudah sepatutnya tokoh-tokoh bangsa memikirkan persoalan yang lebih
besar dari sekadar urusan membagi-bagi kursi kekuasaan.
Dengan demikian, adalah wajar apabila tokoh-tokoh seperti Megawati
Soekarnoputri, Joko Widodo, Prabowo Subianto dan Rachmawati
Soekarnoputri menggelar pertemuan dan melakukan pembicaraan yang lebih
signifikan dan fundamental.
Demikian antara lain dikatakan Ketua Bidang Ideologi Partai Gerindra, Ristiyanto, dalam perbincangan dengan redaksi.
Dia mengatakan, pertemuan dan perbincangan secara terpisah yang
melibatkan keempat tokoh itu adalah sinyal bahwa agenda utama paska
Pilpres 2019 adalah menyelamatkan kepentingan bangsa.
Prabowo
telah bertemu secara terpisah dengan Joko Widodo yang dinyatakan keluar
sebagai pemenang Pilpres 2019, juga telah bertemu dengan Ketua Umum PDIP
Megawati Soekarnoputri yang merupakan pengusung utama Jokowi.
Selain
itu, pekan lalu Prabowo Subianto juga telah bertemu dengan Rachmawati
Soekarnoputri. Walaupun dalam struktur organisasi Partai Gerindra,
Rachmawati adalah wakil Prabowo, tetapi rasanya Prabowo menyadari kadar
kenegarawanan dan konsistensi Rachma memperjuangkan kepentingan
nasional.
Menurut Ristiyanto, pembicaraan yang dilakukan Prabowo
dengan Jokowi, Mega dan Rachma secara terpisah itu membahas persoalan
mendasar yang menyebabkan Indonesia kini terjebak pada liberalisme yang
mengorbankan semua sendi kehidupan berbangsa, mulai dari sendi kehidupan
sosial dan politik, hingga ekonomi dan pertahanan keamanan.
Saya
kira mereka berempat sama menyadari bahwa arah perjalanan bangsa dan
negara ini sedikit banyak melenceng dari apa yang dicita-citakan
Founding Fathers setelah UUD 1945 diamandemen,” ujar Ristiyanto.
Dia
yakin, apabila pembicaraan di antara tokoh-tokoh bangsa itu tidak
sekadar menyusun formasi kabinet, melainkan menyentuh persoalan paling
fundamental, upaya membangun Indonesia menjadi negara terpandang di
kawasan dan dunia bisa lebih mudah dilakukan.
Seperti kata orang-orang tua kita dulu, bersatu kita teguh, bercerai
kita runtuh. Semoga jalan persatuan yang kita pilih memang untuk
kemaslahatan seluruh bangsa,” demikian Ristiyanto. [yip]