Ragam RABU, 17 JULI 2019 , 22:58:00 WIB
Kendati masuk tingkat nasional, namun Wali Kota
Surabaya Tri Rismaharini tak terlalu bergembira sebab tujuan utama dari
pembangunan perpustakaan dan literasi itu bukan untuk mendapat sebuah
penghargaan. Melainkan menumbuhkan minat baca dan belajar. Agar nantinya bisa
menaikkan kualitas dan derajat warga Kota Surabaya itu sendiri.
"Ya saya bersyukur sekali, tapi bagi saya tujuan hidup bukan untuk
penghargaan, tapi bagaimana saya mampu membuat sejahtera warga kota saya,"
kata Risma dikutip dari RMOLJatim, Rabu (17/7).
Risma menjelaskan, perpustakaan-perpustakaan yang
disediakan itu memang untuk proses belajar warga sekitar. Makanya, Pemkot
Surabaya membangun di setiap kelurahan agar anak-anak bisa menjangkau
perpustakaan tersebut. Bahkan, buku koleksi perpustakaan itu juga dilengkapi dengan
mata pelajaran seperti di sekolah.
"Perpustakaan itu memang untuk warga dari kelurahan masing-masing. Biar
mudah dijangkau dan dipelajari. Paling penting menyiapkan tempat belajar yang
nyaman untuk mereka, kalau tempatnya jauh mereka baru tiba sudah lelah,”
ujarnya.
Menurutnya, penggunaan metode melalui proses membaca di perpustakaan dinilai
sangat dianjurkan, meskipun sudah berkembang metode belajar lain. Karena,
melalui proses membaca tersebut anak-anak akan mampu berimajinasi.
"Kalau membaca anak-akan semakin berimajinasi dibandingkan melihat gambar.
Karena gambar itu sudah ada bentuk, dan warna. Jadi maindset nya sudah dibatasi
dengan pola itu. Berbeda dengan terus membaca mereka jauh lebih imaginer,”
paparnya.
Staff Khusus Pimpinan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Supriyanto
menjelaskan, tim juri dari Perpurnas akan melakukan penilaian melalui tinjauan
langsung kepada enam nominasi tersebut. Menurutnya, ada beberapa aspek
penilaian yang sudah ditentukan pada tahap tinjauan itu.
Hari ini kami bersama tim mohon ijin kepada Bu Risma selaku wali kota untuk
melakukan penilaian di Perpustakaan Rakyat Pagesangan," kata Supriyanto
usai bertemu Wali Kota Risma di ruang kerja Balai Kota.
Supriyanto mengungkapkan, ada dua kategori yang
telah ditentukan dalam penilaian. Pertama penilaian terhadap komponen
pengembangan dasar, seperti gedung, koleksi, tenaga, layanan, pengunjung,
sarana prasarana dan anggaran. Sedangkan penilaian kedua adalah komponen
pengembangan inovasi penguatan.
"Nah di komponen kedua ini kita akan melihat sejauh mana masyarakat
sekitar mampu menyerap manfaat perpustakaan itu, melalui program pendekatan
inklusi," lanjut Supriyanto yang juga menjadi salah satu tim juri. [irm]
MINGGU, 15 DESEMBER 2019
SABTU, 14 DESEMBER 2019
SABTU, 14 DESEMBER 2019
SABTU, 14 DESEMBER 2019
SABTU, 14 DESEMBER 2019
SABTU, 14 DESEMBER 2019