RMOLSumsel. Prestasi luar biasa
ditorehkan oleh PT Bukit Asam Tbk dengan catatan kenaikan laba beraih sebesar
12% sepanjang tahun 2018 kemarin.
Hal ini menjadi catatan luar biasa
dan akan menjadi motivasi lebih baik lagi bagi BUMN yang bergerak dibidang
pertambangan ini.
Direktur Utama PT Bukit Asam Arviyan Arivin mengatakan, perkembangan yang baik
ini terlihat dari pencapaian laba bersih Bukit asam yang menembus angka 5,02
triliun Rupiah atau naik 12% dari laba bersih tahun 2017 yang sebesar 4,48
triliun Rupiah.
Pencapaian ini merupakan laba bersih tertinggi yang berhasil diraih perseroan
sejak beroperasi. Kenaikan pendapatan usaha penjualan ekspor serta efisiensi
berkelanjutan yang dilakukan perseroan, menjadi faktor utama dari perolehan
laba bersih sepanjang 2018 ini,” terang Arviyan usai pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di hotel Borobudur, Kamis (25/4).
Sementara itu, lanjut Arvian, pada 2018, perseroan mencatatkan kenaikan
pendapatan usaha sebesar 9% menjadi 21,17 triliun Rupiah yang terdiri dari
penjualan Batu Bara domestik sebesar 49%, penjualan Batu Bara ekspor sebesar
48% dan aktivitas usaha lain seperti penjualan listrik kriket minyak sawit
mentah jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa sebesar 3%. Kenaikan pendapatan
usaha ini ditopang oleh pendekatan pendapatan penjualan Batu Bara ekspor yang
signifikan sebesar 2,44 triliun Rupiah
Volume penjualan Batu Bara pada tahun 2018 mencapai 24,69 ton atau mengalami
kenaikan 4% dari tahun 2017. Pencapaian volume penjualan ini memiliki komposisi
56% untuk pasar domestik dan empat belum 4% untuk pasar ekspor. Kenaikan volume
penjualan ini didukung dengan kenaikan volume produksi Batu Bara sepanjang
2018,” tambah Arviyan.
Sementara itu, lanjutnya lagi, pada tahun 2019, perseroan menargetkan penjualan
Batu Bara menjadi sebesar 28,38 ton yang terdiri dari 13,67 ton penjualan
domestik dan 14,71 penjualan ekspor. Target penjualan 2019 ini meningkat 15%
dari realisasi penjualan Batu Bara pada 2018.
Peningkatan target penjualan ini ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk
batubara medium to High calorie ke premium market sebesar 3,8 juta ton,”
ujarnya.
Selain itu, Arviyan menambahkan, untuk mendukung target penjualan, perseroan
juga menargetkan produksi Batu Bara sebesar 27,26 Juta ton atau naik 3% dari
realisasi produksi tahun 2018 sebesar 26,36 juta ton dengan komposisi tanjung
Enim menuju Tarahan sebesar 21 juta ton Dan tanjung Enim menuju Kertapati
sebesar 4,3 juta ton.
Secara total taraangkutan batubara dari lokasi tambang sebesar 23,11 ton,
masing masing 19,40 juta ton ke pelabuhan Tarahan Lampung dan 3,70 ton ke
Dermaga Kertapati jumlah angkutan batubara ini meningkat 13% dari target tahun
2017.
PT Bukit asam Tbk menggelar rapat umum pemegang saham tahunan untuk tahun buku
2018 pada Kamis 20 April pada RUPST tahun buku 2018 perseroan membagi kan
Deviden sebesar 3,76 triliun Rupiah.
Jumlah dividen tunai yang dibagikan merupakan merupakan 75% dari total laba
bersih perusahaan tahun 2018 sebesar 5,02 triliun Rupiah. Selain itu dalam
hasil RUPST terdapat perubahan nomenklatur jabatan dalam perseroan di mana
perubahan nomenklatur ini dilakukan dalam rangka penyelarasan dan efektifitas
koordinasi di internal holding industri pertambangan perubahan nomenklatur
jabatan yang ada yaitu perubahan nama jabatan direktur operasi produksi menjadi
direktur operasi dan produksi serta direktur sdm dan umum menjadi direktur
sumber daya manusia.
[irm]