RMOL. Pengembangan industri pariwisata yang dilakukan Pemprov Sumatera
Selatan secara serius dilakukan. Salah satunya pengembangan Politeknik
Pariwisata (Poltekpar) Palembang. Meski pembangunannya dilakukan pada
tahun 2017 nanti namun semua rencana telah disusun matang.
Bukan itu saja Poltekpar Palembang bahkan telah menjamin lulusannya untuk siap-siap bekerja di sektor pariwisata.
Pemprov
Sumsel sendiri telah menegaskan, awal tahun 2017 pembangunan fisik
gedung kampus Politeknik Pariwisata Palembang dipastikan dapat segera di
mulai. Saat ini progresnya sedang dalam pembuatan Master Plan dan DED
oleh PT. Panda Persada sebagai pemenang tender.
Selain itu, untuk
meningkatkan mutu Poltekpar Palembang juga menjalin kerjasama dengan
International Management Institute (IMI) dari Switzerland dan Asia
Pacific Institute For Event Management.
Penandatanganan MoU ini
dilakukan langsung Direktur Politeknik Pariwisata Palembang dengan
Gubernur Sumsel Alex Noerdin dan Mr. Heinz Burki sebagai [KIRI]1481089602.jpg[/KIRI]President
International Management Institute (IMI). dilanjutkan dengan kuliah umum
bagi Mahasiswa Poltekpar Palembang, di Griya Agung Palembang pada
November lalu.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan,
Politeknik Pariwisata Palembang akan menjadi ujung tombak pengembangan
kepariwisataan Sumsel, karena untuk obyek Pariwisata di Sumsel sangat
banyak sekali bahkan setiap Kabupaten/Kota memiliki Obyek Pariwisata
masing-masing.
Menurut Alex, untuk kemajuan Poltekpar Palembang
perlu didukung semua pihak baik pemerintah, swasta, dan Para Mahasiswa
sendiri yang akan menentukan mau dibawah kemana Poltekpar Palembang
kedepan.
"Kita sudah melakukan MOU kerjasama dengan IMI dari
Switzerland dan Asia Pacific Institute For Event Management. Jadi Kurang
apa lagi, saya akan berperan penuh disini," tegas Alex.
Dalam
kesempatan yang sama juga dilakukan pertemuan antara Gubernur Sumsel
Alex Noerdin dengan Direktur Utama PT. Panda Persada, Panji Hardiansah
selaku Konsultan Pembuatan Master Plant dan DED Sekolah Politeknik
Pariwisata Palembang, dihadiri langsung Deputi Bidang Pengembangan
Kelembagaan Kepariwisataan Kementrian Pariwisata RI Prof. Ahman Sya.
Pertemuan
ini diantaranya membahas terkait pentingnya master plan dan DED
dipaparkan oleh Direktur Utama PT. Panda Persada, Panji Hardiansah dan
percepatan pengadaan sarana dan prasarana praktek Politeknik Pariwisata
Palembang.[KANAN]1481089582.jpg[/KANAN]
Gubernur Alex Noerdin meminta kepada PT. Panda Persada
selaku pemenang tender agar bisa segera menyelesaikan Master Plan dan
DED tersebut selambatnya pada 13 Desember mendatang harus sudah selesai.
PT.
Panda Persada diminta untuk membuat program perencanaan seperti di STP
Bandung. Untuk pelaksanaan pembangunan fisik kampus Politeknik
Pariwisata Palembang sudah bisa dilaksanakan tahun depan.
Sementara
bagi lulusan Poltekpar Palembang nantinya, usai menyelesaikan
pendidikannya mereka dijamin langsung terserap atau mendapatkan
pekerjaan usai menyelesaikan pendidikan. Bahkan, mempunyai peluang besar
bekerja di pemerintahanan.
Pembantu Ketua III bidang
Kemahasiswaan dan Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung,
Zulkifli Harahap mengatakan, dirinya menjamin, menempuh pendidikan di
Poltekpar tidak akan rugi. Justru, mahasiswa/wi akan sangat diuntungkan.
Dengan masih terbuka lebarnya peluang kerja di bidang pariwisata, dan
lain sebagainya.
[KIRI]1481089630.jpg[/KIRI]
"Saya menjamin, bahwa setelah sekolah di
poltekpar palembang sudah akan terserap setelah lulus tahun pertama.
Baiuk di industri hotel, ataupun industri lainnya, termasuk
pemerintahan," tegasnya.
Poltekpar Palembang sendiri membuka
empat program studi (Prodi) di bawah dua jurusan yakni Jurusan
Hospitaliti dengan prodi Tata Hidang, Seni Kuliner dan Divisi Kamar.
Sedangkan
Jurusan Perjalanan, membawahi prodi Pengelola konvensi dan Acara.
Jurusan Hospitaliti menawarkan program Diploma III sedangkan Jurusan
Perjalanan dengan Diploma IV.
Ketiga prodi tersebut dipilih
karena kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pariwisata. Para
mahasiswa nantinya berkuliah di kawasan Jakabaring Sport City (JSC)
dengan pola Boarding School, atau asrama di Wisma Atlet. Karena, ada
empat hal yang harus dilakukan untuk memasjukan pariwisata yakni
destinasi, promosi, industri pariwisata serta peningkatan sumber daya
manusia (SDM) kepariwisataan.
[adv]