RMOL. Pagi ini Presiden Jokowi bertolak ke Timur Tengah untuk
melakukan kunjungan ke negaraan dan mempererat hubungan bilateral di
bidang ekonomi. Ada tiga negara yang akan dikunjungi Jokowi yaitu Arab
Saudi, Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Qatar.
"Kunjungan
kenegaraan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan
negara-negara Timur Tengah, terutama di bidang kerjasama ekonomi,
ketahanan energi, perlindungan WNI, dan kerja sama di bidang industri
strategis," kata Tim Komunikasi Presiden, Ary Dwipayana, dalam
keterangannya ke media, Jumat (11/9).
Dalam kunjungan di tiga
negara tersebut, Presiden akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja
Salman bin Abdulazis di Jeddah, Arab Saudi; Sheikh Mohamed bin Zayed Al
Nahyan, Putra Mahkota PEA, di Abu Dhabi, PEA; dan dengan Sheikh Tamim
bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar.
"Arab
Saudi merupakan mitra dagang terbesar RI di kawasan Timur Tengah. PEA
merupakan tujuan utama ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Sedangkan Qatar
merupakan penyumbang investasi terbesar, termasuk investasi portofolio,
dari Negara Timur Tengah ke Indonesia secara kumulatif," terang Ari.
Sebagai
mitra kerjasama ekonomi yang penting di kawasan, kunjungan ini
diharapan dapat membuka akses yang lebih besar bagi produk Indonesia di
pasar Timur Tengah, termasuk untuk produk halal. Kunjungan ini juga
dimaksudkan untuk mendorong investor dari tiga negara tersebut agar
melakukan investasi langsung di Indonesia, khususnya di bidang
infrastruktur, maritim, dan energi.
"Di samping itu, semakin
berkembangnya industri strategis pertahanan Indonesia telah mendapat
perhatian khusus dari negara-negara tersebut. Dalam kunjungan ini,
Presiden juga akan terus mendorong kemitraan dan kerjasama di sektor
industri strategis termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista
Indonesia," ucap Ari.
Di bidang kerja sama ketahanan energi, tiga
negara tersebut memproduksi 24 persen kebutuhan minyak dunia, memiliki
30 persen dari total cadangan minyak dunia, dan 18 persen cadangan gas
dunia. Oleh karenanya, kunjungan ini juga akan difokuskan untuk
memperkuat kemitraan Indonesia dengan tiga negara di Timur Tengah
tersebut di bidang energi, guna mendukung ketahanan energi Indonesia.
Jumlah
WNI di tiga negara tersebut mencapai lebih dari 1,4 juta orang.
Sebagian besar merupakan tenaga kerja di sektor informal. Oleh karena
itu, isu perlindungan WNI juga akan mendapat fokus dalam kunjungan
kenegaraan ini.
"Pemerintah Indonesia akan mendorong agar
pemerintah di tiga negara Timur Tengah tersebut untuk terus memberikan
perhatian dan perlindungan bagi WNI dan Pekerja Indonesia di
negara-negara tersebut," tandasnya.
[ysa]